SEMARANG-Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak. Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.
Seluruh jajaran Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD) akan memperkuat Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam upaya percepatan penurunan prevalensi stunting.Selasa(28/11).
Selain menjadi Bapak Asuh Anak Stunting, TNI-AD juga akan menyediakan fasilitas kesehatan yang dimiliki untuk upaya percepatan penurunan stunting.
Bahkan, TNI-AD akan mengerahkan seluruh Bintara Pembina Desa (Babinsa) untuk mendata dan memberikan bantuan bagi balita penderita stunting hingga ke pelosok.
Peltu Triyono didampingi Babinsa Desa Mluweh Serda Tri Dasuki Koramil 14/Ungaran Barat melaksanakan Pemberian bantuan tambahan bagi keluarga Lasdi/Mukharomah yg anaknya mengalami stunting a/n. Akbar Rizki Septian di Dusun Karanggawang RT 05/01 Desa Mluweh Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang.
Dikatakan Peltu Triyono Langkah jajaran TNI-AD untuk memperkuat BKKBN dalam upaya mengejar target prevalensi stunting 14 persen pada 2024 merupakan tindak lanjut dari pengukuhan Kepala Staf TNI-AD Jenderal Dudung Abdurachman sebagai Duta Bapak Asuh Anak Stunting.
“TNI memang memiliki peran dan fungsi menegakkan kedaulatan, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Namun, institusi negara ini juga mengemban tugas teritorial. TNI pun berperan aktif membantu tugas pemerintah dalam percepatan penurunan stunting di penjuru negeri”pungkasnya.
Baca juga:
Peran Serta Babinsa Sebagai Motivator KB
|
Langkah nyata dari komitmen itu diwujudkan dalam bentuk pemberian bantuan makanan tambahan bergizi kepada keluarga risiko stunting.
Editor:Yudha27