Salatiga - Sambut Hari Raya Natal, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salatiga, membuat pohon Natal yang spektakuler.
Dengan kebersamaan dan toleransi yang tinggi, WBP Rutan Salatiga bekerja sama tanpa mengenal asal usul, perkara bahkan tidak mengenal perbedaan agama. Dengan semangat membuat pohon natal dengan tinggi 2 meter lebih.
Salah satu WBP Yuliadi mengatakan bahwa pembuatan pohon natal ini menggunakan berbagai macam barang, dari tali nilon, pernak-pernik hiasan natal hingga barang bekas.
"Dengan kekuatan kebersamaan dan toleransi kami dibantu WBP yang beragama lain membuat pohon natal dengan menggunakan tali nilon, berbagai macam pernak pernik hingga barang bekas, " ujarnya.
Sementara itu Kepala Rutan Salatiga Andri Lesmano menambahkan bahwa walaupun keterbatasan yang ada, kami terus mengajarkan kebersamaan ditengah keberagaman yang ada. "Salah satunya pembuatan pohon natal ini, " lanjutnya.
Andri juga mengapresiasi warga binaan yang telah membuat pohon natal dengan semangat kebersamaan dan kekeluargaan tanpa memandang asal usul dan agama.
Baca juga:
Kaum Sodom, Sejarah Terulang Kembali
|
"Kami sangat mengapresiasi konco-konco kabeh disini (sebutan akrab untuk warga binaan), dengan kebersamaan dan kerja sama yang baik bisa menghasilkan karya berupa pohon natal yang anggun dan megah, " pungkasnya.